Uban yang Dihembuskan Angin Surga
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2998244340031743" crossorigin="anonymous"></script> Usia, tak ubahnya seperti putaran jarum jam yang berdetak setiap waktunya. Menanti giliran siapa gerangan yang Engkau panggil lebih dulu. Berjam-jam Norma berdiri di depan cermin, memandangi lembaran rambut yang ternyata baru disadarinya sudah beruban. Ingin dia mewarnainya dengan warna merah atau coklat terang agar lebih keren. Dilihatnya wajah sang suami yang sedang rebahan dan setengah tidur di atas kasur dengan perutnya yang semakin hari semakin buncit saja, padahal setiap akhir pekan tidak melewatkan ngegim. Dilihatnya lagi cermin dan menggoyang-goyangkan kepala ke kanan dan ke kiri lalu dipandanginya lagi sang suami yang tertidur pulas kemudian dia menghela nafasnya, seolah-olah kehilangan harapan. Apa perlu aku berganti suami juga...melihatnya seperti itu jadi ill feel. Dalam benaknya, yang teruca...